Semangkuk Soto Mimpi

“Kenyataan hari ini adalah mimpi masa lalu,
“Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok”
-Hasan Al Banna-

Bermimpi adalah hak semua orang di dunia ini, baik dia orang kaya, miskin,pedagang kecil,pengusaha dengan omzet milyaran, darah biru, sampai darah merah..seluruhnya, semua punya hak..

Tak terkecuali, seorang tukang soto kenalan yang sempat saya ketemu dan bertukar cerita dengan beliau sekitar tanggal 11 juli pekan kemarin..
Begitu menggebu, bersemangat dan terlihat optimisme dari wajah beliau, saat bercerita..
Hal ini sempat membuatku sedikit “bertahan” untuk bisa menjadi pendengar yang baik, di tengah-tengah selain ku putuskan tidak melanjutkan tugas kerja di sisa hari itu, memang ku pilih menu pilihan soto untuk santap siang karena sakit bawaan yang sedang kambuh, sinusitis..

Di tengah tengah kepala sedikit berputar, badan lemas, nyutnyutan di sekitar hidung, ku coba bersabar mendengar mimpi besar beliau dalam tenda warungnya yang tidak terlalu besar..
Ku temui beliau dalam penampilan yang seperti biasanya, memakai peci kupluk putih, dengan kaos oblong putih lengan pendek, sehingga masih terlihat bekas tato d tangan dan lingkaran lehernya,,

“Assalamualaikum, mas piye kabare? sampun pesen mas?”
“Alhamdullilah, sae pak… (padahal..^_^), njih pun, kulo mpun pesen”
“Saya pingin cerita mas..”
“Njih monggo pak..(berharap tidak terlalu lama)”
“Mas, saya itu punya keinginan ..”
“Oh, njih, apa itu pak?”
“Saya itu pingin punya Rumah Tahfidz sendiri je mas..”
“Oh..bagus itu pak..(tanggapan sekedarnya, karena sdh tdk fokus lagi,hny fokus menghabiskan semangkuk soto hangat dan segera beristirahat)”..tapi terus melanjutkan : “sudah ada bayangan bagaimana memulainya Pak?”
“Oh, sudah mas..ini saya lagi nyari-nyari kontrakan.Sudah dapat rumah 10 jutaan per/bulan, halaman luas, dkt masjid lagi mas..ini dia gambarnya mas (sambil memperlihatkan fotonya di layar monitor BBny”
“(tertegun)..Oh, tapi dananya bapak punya?”
“Ya belum mas, tapi tiap ada orang datang ke sini, saya pasti cerita tentang mimpi saya ini. Kemarin ada orang datang dan saya ceritakan, langsung beliau bersedia katanya untuk jadi donatur 500rb/bulannya”
“(makin tertegun)..oh subhanallah..”
“iya mas, saya cuma modal yakin aja mas..dan usaha, nanti Alloh yang ngasih jalan. Ini mas, mimpi saya punya Rumah Tahfidz udah saya gambar di dinding kamar saya (memperlihatkan foto dinding kamarnya dengan gambar rumah yang dikelilingi anak2 kecil memakai peci”

pembicaraan berlanjut..
“Hmm..iya pak.Kl sy boleh saran,bgaimana kl mt tolong atau joinan dengan Pak J**y saja? siapa tau beliau mau membantu. Kan beliau jg sudah punya pengalaman membuat Rumah Tahfidz, punya link dengan Ust. Yusuf dan orang2 dengan donasi besar”
“Saya tidak mau mas (dengan tegas), sy tidak mau tergantung orang. Saya ingin ini dari jerih payah sendiri dan bukan sekedar kalau istilah kasarnya meminta sumbangan mas. Dengan begitu orang akan melihat dan menghargai saya karena sudah berdarah-darah sebelumnya. Saya ingin ya semuanya berawal dari soto ini, ada orang yang mau inves ke soto. Nanti sebagian besar keuntungan digunakan untuk membiayai rumah tahfidznya.Itu keinginan saya mas..”

Sebuah lontaran ide, yang keluar dari pikiran via lisan seorang tukang soto di pinggir jalan ini ditutup setelah kurang lebih 30menit pembicaraan..setelah itu ku tutup dengan ucapan maaf dan pamit dikarenakan kondisi yang sedang tidak fit..

Tidak ada larangan bagi tiap orang untuk bermimpi..
Namun sejatinya, yang membedakan antara pemimpi sejati dengan sukses sejati adalah terletak pada ikhtiarnya..

Orang yang sukses sejati hari harinya dihiasi dengan ikhtiar sejati,tidak 100% bahkan 1000%, usaha yang dia lakukan untuk meraih mimpinya..
Sehingga dia bertransformasi dari hanya seorang pemimpi menjadi seorang pendaki, pendaki gunung mimpi sehingga dia sampai di puncak mimpinya, yaitu kenyataan..

Sebaliknya, pemimpi sejati menghiasi harinya dengan panjang angan-angan, tanpa persiapan, kerja keras maupun mentalitas menghadapi berbagai macam tantangan yang akan dia alami dalam upaya pendakian gunung mimpinya..
Bersampankan kemalasan, sehingga lama kelamaan akan tenggelam dan hanyut dalam lautan penyesalan..

Subhanallah, mimpi besar itu keluar dari seorang tukang soto, yang masa lalunya jg ia hiasi dengan profesi “debt collector”, ya penagih hutang..
Tak jarang, kata beliau, menghardik “nasabah”nya yang bersikukuh tidak mau membayar tunggakan hutang..
“Kalau sana main kasar, saya bisa lebih kasar mas” –stdknya itu statemen beliau pd kesemptan ngobrol sebelumnya (wuihhh…^^)..

Namun sekarang, pendakian mimpi beliau setidaknya beliau buktikan, dengan menceritakan mimpinya kpd orang2..
Teringat kisah Rasullulah saat perang Khandaq, yang punya bayangan mimpi menaklukan Yaman, Persia, dan Konstantinopel..
Teringat kisah 4 orang tabi’in (kl tdk salah ^^) yg bertemu untuk menceritakan mimpinya masing-masing,ada yg ingin jd ahli fiqh, ada yg ign menikahi muslimah yg terkenal kesolihannya, ada yang ingin mnjd gubernur dan ada yang bahkan mimpinya sederhana, masuk syurga..
Teringat mimpi Yusuf Mansyur, yang ingin punya ribuan Rumah Tahfidz..
Teringat mimpi-mimpi orng besar, yang dulunya penuh keterbatasan dan kesempitan, namun sekarang terkenal menjadi orang besar karena berhasil merealisasikan mimpinya jd kenyataan..

Let’s see..kita lihat, dan terutama ku tak sabar melihat, bagaimana akhir kesudahan perjalanan menggapai mimpi seorang penjual soto..

ku akhiri perjalanan siang menuju Rumah peradaban dengan mengucap syukur…
Alhamdullilah Ya Allah, kau kirimkan seorang untuk meninjau ulang lagi, mengingatkan lagi seberapa besar bentuk kesyukuranku atas nikmat-Mu..meninjau lagi, seberapa besar ikhtiar yang sudah ku lakukan utk menggapai mimpiku, dengan Sumber Daya yang begitu besar yg Engkau limpah ruahkan, dibandingkan beliau..

Bermimpilah !!
Karena itu salah satu faktor, mengapa engkau saat ini mau menjalani hidup dengan lebih bermakna..
Bermimpilah !!
Karena bermimpi itu tidak dilarang, sekalipun kita menganggap diri penuh keterbatasan..

Wujudkan mimpimu !!
Bangun dari mimpi !!
Lakukan pendakian, sehingga sampai ke puncak mimpi yang bernama kenyataan..
InsyaaAllah, bersama Allah, libatkan Allah..sang sutradara kehidupan..
Setiap mata terbuka dari tidur, itu pertanda bahwa Allah masih memberikan kesempatan waktu untuk melakukan perjalanan penuh perjuangan mewujudkan mimpi jadi kenyataan..

“Jadilah orang yang mimpinya menjulang ke Langit,namun kakinya tetap menghujam ke bumi”

4 Tanggapan so far »

  1. 1

    Hai Mik! ini blog saya…www.mbaanggraini.wordpress.com
    #kbnyakan curcolnya

  2. 3

    Fickar said,

    wah Miko ada blog juga 🙂 bolehlah mampir tempat saya pula 😀
    http://www.tamansinggah.wordpress.com

    oya ini sekar..^^


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar